COVID-19: Pekan Mode Pria London dan Paris Dibatalkan

Selasa, 31 Maret 2020 - 10:48 WIB
COVID-19: Pekan Mode Pria London dan Paris Dibatalkan
COVID-19: Pekan Mode Pria London dan Paris Dibatalkan
A A A
PARIS - Pandemi COVID-19 membuat banyak acara terpaksa ditunda atau dibatalkan untuk mencegah penularan yang semakin meluas. Salah satu acara yang terkena dampak dan harus membatalkan gelaran adalah Pekan Mode Pria London dan Paris bersama Paris Couture, seperti dilaporkan oleh Business of Fashion.

Awalnya acara tersebut dijadwalkan diselenggarakan pada akhir Juni dan awal Juli 2020. Dewan Direksi Federation de la Haute Couture et de la Mode mengumumkan bahwa Paris Spring/Summer 2021 busana pria dan couture tidak akan diselenggarakan.

"Federasi secara aktif bekerja dengan para anggotanya tentang kemungkinan alternatif," kata kelompok itu seperti dilansir Hypebeast.

Pada saat yang sama, Camera Nazionale della Moda Italiana melaporkan bahwa pekan mode pria Milan yang rencananya diadakan menjelang acara peragaan busana Paris pada 19-23 Juni 2020, akan ditunda sehingga digabungkan dengan pekan mode pakaian wanita pada bulan September 2020.

"Kami menyadari bahwa upaya besar akan dilakukan demi memiliki koleksi baru yang siap pada bulan Juni untuk memulai kampanye penjualan yang inovatif," tulis pernyataan kelompok tersebut, mengisyaratkan alternatif digital untuk pertunjukan runway konvensional.

"800 ruang pamer Milan akan memiliki peran aktif dalam cerita baru ini," lanjutnya.

British Fashion Council juga mengonfirmasi pembatalan acara pekan mode pakaian pria London yang dijadwalkan digelar Juni mendatang. Namun, saat ini mereka sedang mencari cara baru untuk mendigitalkan platform showcase mode mereka. Hal ini terinspirasi oleh Rakuten Tokyo Fashion Week baru-baru ini.

Beberapa label fashion besar, termasuk Chanel dan Dior, baru-baru ini menghentikan rencana tayangan pesiar mereka karena pandemi COVID-19. Pembatalan fashion week tersebut mungkin menjadi perhelatan mode terbesar yang harus dibatalkan hingga saat ini.

Di sisi lain, industri fashion pada umumnya bereaksi terhadap kondisi belakangan ini dengan penuh semangat. Perusahaan pakaian yang mudah diakses dan mewah memanfaatkan fasilitas mereka untuk menciptakan hal-hal penting bagi tenaga medis, di samping berbagai program amal.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4122 seconds (0.1#10.140)